ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN
ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN
Mineral merupakan benda padat dan homogen
yang ditemukan secara alami, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu, biasanya
ditemukan dalam bentuk kristalin, dan merupakan zat anorganik. Keterdapatan
mineral di bumi ini biasanya berasosiasi dalam batuan walaapun ada beberapa
mineral yang ditemukan dalam wujud mineral itu sendiri dan tidak berasosiasi
dengan mineral lainnya dalam suatu batuan.
Berikut
ini adalah beberapa contoh batuan beserta mineral-mineral yang berasosiasi di
dalamnya:
1. Granit
Granit merupakan batuan beku asam
dengan warna putih, merah muda hingga berwarna abu-abu, bertekstrur fanerik
faneroporfiritik dan berstruktur masif. Komposisi mineral dalam batuan ini
antara lain Kuarsa, Ortoklas, Plagioklas, terkadang juga terdapat Hornblenda,
Biotit dan Muskovit.
Deskripsi
mineralogi :
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless,
memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya
transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk
kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan sangat melimpah.
Mineral ini merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat felsic pada suhu
600°C
- Ortoklas, dengan warna merah daging,
memiliki kilap kaca hingga mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan kurang lebih
6 skala mohs, pecahan uneven, berbentuk kristalin dan berstruktur granular
dengan ketembusan cahaya transparent to translucent. Kelimpahan mineral ini
dalam Granit bisa dikatakan melimpah hingga sangat melimpah.
- Plagioklas, dengan warna putih hingga
abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs, berbentuk
kristalin dan berstruktur granular dengan pecahan uneven. Mineral ini meiliki
ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan melimpah pada Granit ini.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan
memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan
mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan
mineral ini pada Granit cukup melimpah.
- Biotit, merupakan mineral dengan warna
hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan
bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah.
Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini pada Granit sedikit
melimpah.
- Muskovit, dengan warna putih
kemerah-merahan atau kecoklat-coklatan dengan kilap kaca, berstruktur lamellar,
ketembusan cahaya transparent. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
Genesa
Batuan :
Granit
merupakan batuan beku intrusif hasil dari pembekuan magma yang bersifat felsic.
Oleh karena itu, mineral-mineral yang terdapat pada batuan ini didominasi
mineral-mineral yang memang bersifat asam seperti Kuarsa, Orthoklas, dan
Plagioklas.
Manfaat
Batuan : Granit banyak digunakan sebagai ornamen-ornamen dan sebagai lantai
rumah. Selain itu juga digunakan dalam bangunan.
2. Peridotite
Peridotite
merupakan batuan beku ultrabasa dengan warna gelap atau hitam dengan tekstur
faneritic. Mineral yang hadir dalam Peridotite ini didominasi oleh olivin dan
piroksen dan sedikit hornblenda serta biotite
Deskripsi
Mineralogi :
- Olivin, dengan warna hijau
kekuning-kuningan. Memiliki kilap kaca hingga mutiara. Berstruktur granular.
Ketembusan Cahaya translucent. Kelimpahan dalam Peridotite sangat melimpah.
- Piroksen, dengan warana hijau
kehitam-hitaman, memiliki kilap kaca. Kekerasan 5-6 skala mohs, berbentuk
kristalin dan berstruktur granular. Ketembusan cahaya translucentKelimpahan
mineral ini melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan kilap
kaca, memiliki kekerasan 5-6 skala mohs berbentuk kristalin dengan struktur
prismatic. Ketembusan cahaya translucent. Kelimpahannya sedikit melimpah.
- Biotite, dengan warna hitam dan kilap
mutiara, kekeransan 2-3 skala mohs, ketembusan cahayanya translucent.
Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
Genesa
Batuan :
Peridotite merupakan batuan beku intrusif ultra basa
dengan mineral-mineral mafic sebagai mineral pembentuknya sebagai hasil dari
pembekuan magma pada suhu tinggi di bawah permukaan bumi, yaitu olovin dan
piroksen.
3. Syenite
Syenite
merupakan batuan beku dengan mineral dominan sebagai mineral penyusunnya yaitu
mineral-mineral cerah seperti Orthoklas dan juga terdapat Hornblenda, Biotit,
serta Plagioklas dengan jumlah yang sedikit.
Deskripsi
Mineralogi :
- Orthoklas, dengan warna abu-abu hingga
merah daging, dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekeraasan 6 skala mohs,
berbentuk kristalin dan bertekstur granular dengan pecahan uneven dan
ketambusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan
kilap kaca. Berbentuk kristalin dan berstruktur prismatic. Kekerasan 5-6 skala
mohs. Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini sedikit
melimpah.
- Biotit, dengan warna hitam dan kiilap
mutiara. Berbentuk kristalin dan berstruktur foloasi dan lebih tabular daripada
Hornblenda. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3. Ketembusan cahayanya
translucent. Kelimpahan mineral Biotite ini sedikit melimpah.
- Plagioklas, dengan warna putih hingga
abu-abu. Memiliki kilap mutiara, kekerasan 6 skala mohs. Berbentuk kristalin,
berstruktur granular dan prismatic. Ketembusan cahaya mineral ini translucent.
Kelimpahannya sedikit melimpah.
Genesa
Batuan :
Syenite bukan merupakan batuan yang
umum dijumpai. Syenite merupakan batuan beku asam intrusif yang terbentuk dari
pembekuan magma yang bersifat asam dan terbentuk dari intrusi independen atau
pada batas Granit yang besar dimana kuarsa sudah menjadi jarang.
4. Aplite
Aplite
merupakan batuan beku asam dengan warna putih, kuning, abu-abu atau terkadang
juga coklat. Mineral-mineral yang dominan pada Aplite adalah feldspar dan
kuarsa, dan sedikit muskovit. Terkadang terdapat juga biotite, hornblenda dan
tourmaline dengan jumlah yang sangat sedikit.
Deskripsi
Mineralogi :
- Feldspar dengan warna putih sampai abu-abu
dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral ini 6
skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan uneven.
Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini sangat
melimpah.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless,
ketembusan cahayanya transparent. Mineral ini memiliki kekerasan 7 skala mohs,
berbentuk kristalin, berstruktur prismatic atau granular. Pecahan choncoidal.
Kelimpahan mineral Kuarsa ini sangat melimpah.
- Muscovite, dengan warna coklat
kemerah-merahan dan kilap kaca. Ketembusan cahayanya transparent, berstruktur
lamellar dengan pecahan uneven. Kelimpahannya sedikit melimpah.
- Biotite, dengan warna hitam dan kilap
mutiara. Kekerasan mineral ini 2-3 skala mohs. Ketembusan cahayanya
translucent, berbentuk kristalin dan berstruktur tabular. Kelimpahan mineral
ini sedikit mellimpah dalam Aplite.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan
kilap kaca. Ketembusan cahayanya translucent. Kekerasan 5-6 skala mohs,
berstruktur foliasi dengan adanya striasi atau goresan yang relatif sejajar
yang jelas pada batang kristal. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Tourmaline, berwarna hijau, merah atau
colourless dengan kilap kaca. Memiliki kekerasan 6-7.5 skala mohs. Belahan 2
arah, berbentuk kristalin dan berstruktur prismatic. Ketembusan cahayanya
transparent to translucent. Kelimpahan mineral ini sangat sedikit melimpah.
Genesa Batuan :
Aplite
merupakan batuan beku intrusif yang terbentuk dari pembekuan magma yang
bersifat asam. Aplite sebenarnya masih 1 kelompok dengan granite. Namun Aplite
merupakan bagian dari magma sisa dari pembentukan Granite yang kemudian
mineral-mineral feldspar dan kuarsa mengisi bagian-bagian yang kosong
5. Lherzolite
Lherzolite
merupakan batuan beku ultra basa dengan warna hijau yang didominasi oleh
mineral-mineral olivine dan pyroxene sebagai mineral pembentuknya. Selain itu
terdapat juga chrome, alumunium, spinel dan garnet dalam jumlah yang sedikit.
Deskripsi
Mineralogi :
- Olivin, dengan warna hijau
kekuning-kuningan. Memiliki kilap kaca hingga mutiara. Berstruktur granular.
Ketembusan Cahaya translucent. Kelimpahan dalam Peridotite sangat melimpah.
- Piroksen, dengan warana hijau
kehitam-hitaman, memiliki kilap kaca. Kekerasan 5-6 skala mohs, berbentuk
kristalin dan berstruktur granular. Ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan
mineral ini sangat melimpah.
- Chrome, berwarna hitam dengan kilap
submetallic. Kekerasannya 5.5 skala mohs. Ketembusan cahayanya opaque dengan
pecahan even dan sifat kemagnetannta paramagnetik. Kelimpahan mineral ini
sedikit melimpah.
- Spinel dengan warna putih, abu-abu,
colourless atau kuning dan kilap kaca. Kekerasan mineral ini 7-8 skala mohs.
Pecahan uneven atau choncoidal. Ketembusan cahaya mineral ini transparent to
translucent. Kelimpahannya sedikit melimpah.
- Garnet, dengan berbagai macam warna
dan ada juga yang colourless. Memiliki kilap kaca, kekerasannya 6.5-7.5 skala
mohs. Ketembusan cahayanya transparent to translucent, berbentuk kristalin dan
berstruktur granular atau juga prismatic. Kelimpahan mineral ini sedikit
melimpah.
Genesa Batuan :
Lherzolite
terbentuk dari pembekuan magma ultrabasa sampai basa dengan suhu yang sangat
tinggi dan umumnya pembekuan magma yang bersifat ultrabasa tersebut terjadi
jauh di bawah permukaan bumi. Oleh karena itu, mineral pembentuk Lherzolite ini
terdiri dari mineral-mineral yang bersifat basa
6. Kimberlite
Kimberlite
merupakan batuan beku ultra basa berwarna hijau tua hingga hitam dan bertesktur
porfiritik. Mineral-mineral yang terdapat pada Kimberlite adalah
olivine,pyroxene dan mika biotite.
Deskripsi
Mineralogi :
- Olivin, dengan warna hijau
kekuning-kuningan. Memiliki kilap kaca hingga mutiara. Berstruktur granular.
Ketembusan Cahaya translucent. Kelimpahan dalam Peridotite sangat melimpah.
- Piroksen, dengan warana hijau
kehitam-hitaman, memiliki kilap kaca. Kekerasan 5-6 skala mohs, berbentuk
kristalin dan berstruktur granular. Ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan
mineral ini melimpah.
- Biotite, dengan warna hitam dan kilap
mutiara, kekeransan 2-3 skala mohs, ketembusan cahayanya translucent.
Kelimpahan mineral ini cukup melimpah.
Genesa
Batuan :
Kimberlite sebenarnya merupakan batuan beku ultrabasa
intrusif yang terbentuk dari pembekuan magma bersifat ultra basa pada suhu
tinggi. Kimberlite sendiri biasanya hadir dalam bentuk sill, dike, atau stock
kecil. Kimberlite tidak berbeda jauh dengan Peridotite, perbedaaannya hanya
jumlah mika yang terdapat pada Kimberlite sedikit labih banyak.
7. Granodiorite
Granodiorite
merupakan batuan beku intermediete dengan tekstrur faneritik. Mineral-mineral
yang hadir dalam batuan ini adalah Plagioklas, Kuarsa, Orthoklas, Biotite, dan
Hornblenda.
Deskripsi
mineralogi :
- Plagioklas, dengan warna putih hingga
abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs, berbentuk
kristalin dan berstruktur granular dengan pecahan uneven. Mineral ini meiliki
ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan melimpah pada Granodiorite ini.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless,
memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya
transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk
kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan melimpah. Mineral ini
merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat felsic pada suhu 600°C
- Ortoklas, dengan warna merah daging,
memiliki kilap kaca hingga mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan kurang lebih
6 skala mohs, pecahan uneven, berbentuk kristalin dan berstruktur granular
dengan ketembusan cahaya transparent to translucent. Kelimpahan mineral ini
dalam Granit bisa dikatakan melimpah cukup melimpah.
- Biotit, merupakan mineral dengan warna
hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan
bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah.
Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan
memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan
mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan
mineral ini sedikit melimpah.
Genesa Batuan :
Granodiorite merupakan batuan beku plutonik, yang
terbentuk dari sebuah intrusi magma yang kaya silika dan mendingin pada
batholit di bawah permukaan bumi. Granodiorite dapat terekspos pada permukaan
setelah pengangkatan dan erosi.
8. Andesit
Andesit
merupakan batuan beku intrusif intermediete berwarna abu-abu gelap dengan
tekstur afanitik. Mineral pembentuk abtuan ini yang dominan adalah Plagioklas,
Kuarsa,, dan Hornblenda.
Deskripsi
Mineralogi :
- Plagioklas, dengan warna putih hingga
abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs. Mineral
ini meiliki ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan melimpah.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless,
memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya
transparent dengan kelimpahan cukup melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan
memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan
mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan
mineral ini sedikit cukup melimpah.
Genesa Batuan :
Andesite
terbentuk dari proses pembekuan magma andesitik yang memiliki komposisi berupa
mineral-mineral asam-basa sehingga batuan ini bersifat intermediet
9. Trachyte
Trachyte
merupakan batuan beku yang berwarna cerah dengan tekstur porfiritik.
Mineral-mineral pembentuk batuan ini didominasi oleh feldsapr plagioklas lalu
sedikit hornblenda dan biotite dengan tidak adanya kuarsa atau jika ada dengan
jumlah yang sangat sedikit.
Deskripsi
mineralogi :
- Feldspar dengan warna putih sampai
abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral
ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan
uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini
sangat melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan
kilap kaca. Ketembusan cahayanya translucent. Kekerasan 5-6 skala mohs,
berstruktur foliasi dengan adanya striasi atau goresan yang relatif sejajar
yang jelas pada batang kristal. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Biotite, dengan warna hitam dan kilap
mutiara. Kekerasan mineral ini 2-3 skala mohs. Ketembusan cahayanya
translucent, berbentuk kristalin dan berstruktur tabular. Kelimpahan mineral
ini sedikit mellimpah.
Genesa Batuan :
Trachyte merupakan hasil pembekuan magma sisa yang tidak
dapat membentuk syenite.
10. Batupasir Kuarsa
Batupasir
kuarsa merupakan batuan sedimen klastik yang biasanya berstruktur laminasi.
Mineral dominan dalam batuan ini adalah Kuarsa dan feldspar.
Deskripsi
mineralogi :
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless,
ketembusan cahayanya transparent. Mineral ini memiliki kekerasan 7 skala mohs,
berbentuk kristalin, berstruktur prismatic atau granular. Pecahan choncoidal. Kelimpahan
mineral Kuarsa ini sangat melimpah.
- Feldspar dengan warna putih sampai
abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral
ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan
uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini
sangat melimpah.
Genesa
Batuan :
Batupasir kuarsa terbentuk dari mineral-mineral daru
batuan yang sudah lapuk dan kemudian tertransportasi (kebanyakan oleh air) lalu
tersedimentasi dan tersementasi dan kemudian terlithifikasi menjadi batupasir
kuarsa.
11. Batu Pasir Kuarsa Glaukonitan
Batuan ini merupakan batuan sedimen
klastik dengan mineral glaukonit sebagai mineral aksesorinya. Batuan ini
umumnya berwarna kuning kehijau-hijauan. Warna hijau didominasi oleh mineral
glaukonit. Mineral-mineral dominan dalam batuan ini antara lain kuarsa,
feldspar, dan glaukonit itu sendiri.
- Kuarsa dalam batuan ini memiliki
kelimpahan yang paling banyak dibandingkan mineral lain yang terdapat dalam
batuan ini, berwarna putih atau tak berwarna dengan ukuran butir 1/16-2mm,
transparent, kekerasan 7 skala mohs, memiliki kilap kaca dan berstruktur
granular. Kelimpahannya sangat melimpah.
- Feldspar dengan warna putih sampai
abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral
ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan
uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini
melimpah.
- Glauconite, dengan warna hijau dan
memiliki kilap tanah. Ketembusan cahaya mineralnya translucent to opaque.
Kelimpahan mineral ini melimpah
Genesa :
Batupasir kuarsa glaukonitan
adalah suatu batuan sedimen klastik dengan partikel penyusunya kebanyakan
berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir dibentuk dari
butiran-butiran yang terbawa oleh air dan kemudian berasosiasi dengan
glauconite sehingga membentuk batuan ini.
12. Graywacke
Graywacke
merupakan batuan sedimen klastik berwarna abu-abu atau coklat yang terdiri dari
Kuarsa, Feldspar, dan mineral lempung sebagai mineral penyusunnya.
Deskripsi
mineralogi :
- Kuarsa dalam batuan ini memiliki
kelimpahan yang paling banyak dibandingkan mineral lain yang terdapat dalam
batuan ini, berwarna putih atau tak berwarna dengan ukuran butir 1/16-2mm,
transparent, kekerasan 7 skala mohs, memiliki kilap kaca dan berstruktur
granular. Kelimpahannya sangat melimpah.
- Feldspar dengan warna putih sampai
abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral
ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan
uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini
melimpah.
- Mineral lempung, dengan kelimpahan
cukup melimpah
Genesa Batuan :
Graywacke
terbentuk akibat sedimentasi oleh arus yang sangat kencang sehingga material
pasir dan lempungan terendapakan bersamaan. Greywacke umumnya terdapat di bawah
laut (landas kontinen), pada lembah dengan alur-alur sungai yang curam, serta
bagian laut dalam yang mengalami pengangkatan ke permukaan.
13. Arkose
Arkose adalah jenis batupasir dengan
jumlah butiran feldspar >25&. Arkose butirnya tidak saling mengunci,
butirannya membulat dan dipisahkan dengan material semen dengan butiran yang
halus. Batuan ini umumnya berwarna merah daging dan bertekstur klastik dengan
struktur masif dengan ukuran butir sebesar 1/16-2mm.
Mineral-mineral
dalam Arkose antara lain:
- Mineral Orthoklas, berwarna merah daging dengan ukuran
pasir.Memilki kilap mutiara, translucent, dengan kelimpahan sangat melimpah
- Mineral kuarsa dengan kilap kaca, tak berwarna dengan
ketembusan cahaya transparent dengan ukuran 1/16-2mm. Kelimpahan mineral ini
dalam Arkose cukup melimpah
Genesa
Batuan :
Arkose merupakan batuan sedimen hasil dari lithifikasi
material-material sedimen yang tertranspportasi tidak jauh dari batuan
induknya, biasanya granit. Hal ini ditandai dengan butiran-butirannya yang
masih agak runcing.
14. Batugamping Kristalin
Batugamping
kristalin merupakan batuan sedimen bertekstur non klastik berwarna putih
keabu-abuan dengan mineral utama yang menyusun batuan ini adalah kalsit.
Deskripsi
mineralogi :
- Kalsit,
dengan warna putih dan kilap tanah, ketembusan cahayanya translucent.
Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
Genesa
Batuan :
Batugamping kristalin merupakan
batugamping dengan kalsium karbonatannnya yang mengalami pengkristalan menjadi
kalsit. Umumnya karena aktivitas air yang melewati permukaan dan pori-pori
kecil pada batuan. Pada saat itu, air melarutkan kalsit dan mengendapkannya
pada bentuk kristal lalu mengalami litifikasi sehingga membentuk batuan ini.
15. Sekis Mika
Sekis mika adalah batuan metamorf berwarna abu-abu
kecoklatan dengan tekstur lepidoblastik dan struktur schistossic.
Mineral-mineral dalam batuan ini adalah mika muscovite, biotit, kuarsa, dan
feldspar, hornblenda serta garnet dengan jumlah yang sedikit.
Deskripsi
Mineralogi :
- Muskovit, dengan warna putih
kemerah-merahan atau kecoklat-coklatan dengan kilap kaca, berstruktur lamellar,
ketembusan cahaya transparent. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Biotit, merupakan mineral dengan warna
hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan
bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah.
Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini pada sangat melimpah.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless,
memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya
transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk
kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan sangat melimpah.
- Plagioklas, dengan warna putih hingga
abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs, berbentuk
kristalin dan berstruktur granular dengan pecahan uneven. Mineral ini meiliki
ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan cukup melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan
memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan
mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral
cukup melimpah.
- Garnet, dengan berbagai macam warna
dan ada juga yang colourless. Memiliki kilap kaca, kekerasannya 6.5-7.5 skala
mohs. Ketembusan cahayanya transparent to translucent, berbentuk kristalin dan
berstruktur granular atau juga prismatic. Kelimpahan mineral ini sedikit
melimpah.
Genesa
Batuan :
Sekis
mika merupakan batuan metamodr hasil dari metamorfosa regional. Kesejajaran minerral-mineral
ini juga diakubatkan oleh metamorfosa regional tersebut. Kehadiran garnet
sebagai mineral aksesori pada batuan metamorf sebagai mineral baru yang
terbentuk dalam proses metamorfisme juga menjadi pencirinya.
16. Gneiis Hornblenda
Gneiss
Hornblenda merupakan batuan metamorf berwarna hitam kecoklat-coklatan dan
keperak-perakan, berstruktur gneissic dengan mineral penyusunnya berupa Kuarsa,
Feldspar, Mika dan Hornblenda.
Deskripsi
Mineralogi :
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless,
memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya
transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk
kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan sangat melimpah.
- Plagioklas, dengan warna putih hingga
abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs, berbentuk
kristalin dan berstruktur granular dengan pecahan uneven. Mineral ini meiliki
ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan cukup melimpah
- Muskovit, dengan warna putih
kemerah-merahan atau kecoklat-coklatan dengan kilap kaca, berstruktur lamellar,
ketembusan cahaya transparent. Kelimpahan mineral ini cukup melimpah.
- Biotit, merupakan mineral dengan warna
hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan
bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah.
Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini pada cukup melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan
memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan
mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan
mineral cukup melimpah.
Genesa
Batuan :
Gneiis
merupakan batuan yang berada pada tingkatan metamorfosa yang tinggi dari
metamorfosa regional diantara semua batuan preformed. Mineral membentuk
kesejajaran sebagai hasil dari tekanan dan suhu yang tinggi.
17. Kuarsit
Kuarsit
merupakan batuan metamorf non foliasi berwarna putih dengan mineral penyusunnya
berupa Kuarsa.
Deskripsi
Mineralogi :
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless,
memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya
transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk
kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan sangat melimpah.
Genesa
Batuan :
Kuarsit
merupakan batuan metamorf hasil dari metamorfosa kontak dan regional dari
batupasir kuarsa. Beberapa Kuarsit terbentuk saat air mengendapkan kuarsa di
sekeliling batupasir lalu mengalami metamorfisme.
18. Serpentinit
Serpentinit
adalah batuan metamorf non foliasa berwarna hijau dimana mineral penyusunnya
didominasi oleh serpentin. Selain itu terdapat juga Hornblenda, Olivene dan
Pyroxene dalam jumlah sedikit.
Deskripsi
Mineralogi :
- Serpentin, berwarna hijau dengan kilap
mutiara atau sutra, berstruktur fibrous atau berserat. Ketembusan cahaya
mineral ini translucent to opaque. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan
kilap kaca. Ketembusan cahayanya translucent. Kekerasan 5-6 skala mohs,
berstruktur foliasi dengan adanya striasi atau goresan yang relatif sejajar
yang jelas pada batang kristal. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Olivin, dengan warna hijau
kekuning-kuningan. Memiliki kilap kaca hingga mutiara. Berstruktur granular.
Ketembusan Cahaya translucent. Kelimpahan dalam Peridotite sedikit melimpah
- Piroksen, dengan warana hijau
kehitam-hitaman, memiliki kilap kaca. Kekerasan 5-6 skala mohs, berbentuk
kristalin dan berstruktur granular. Ketembusan cahaya translucentKelimpahan
mineral ini sedikit melimpah.
Genesa Batuan :
Serpentinit merupakan batuan metamorf hasil dari metamorfisme kontak.
19. Eklogit
Eklogit
merupakan batuan metamorf berwarna hijau gelap dengan mineral penyusun yang
didominasi oleh Serpentin dan Garnet.
Deskripsi
Mineralogi :
- Serpentin, berwarna hijau dengan kilap
mutiara atau sutra, berstruktur fibrous atau berserat. Ketembusan cahaya
mineral ini translucent to opaque. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Garnet, dengan berbagai macam warna
dan ada juga yang colourless. Memiliki kilap kaca, kekerasannya 6.5-7.5 skala
mohs. Ketembusan cahayanya transparent to translucent, berbentuk kristalin dan
berstruktur granular atau juga prismatic. Kelimpahan mineral ini melimpah.
Genesa
Batuan :
Eklogit merupakan batuan metamorf non foliasi hasil dari
metamorfisme dari batuan beku basa. Beberapa Eklogit juga dapat terbentuk dari
magma yang mengkristal di antara mantel atau kerak benua bagian atas.
20. Amphibolit
Amphibolit
merupakan batuan metamorf foliasi berwarna hijau gelap dengan mineral
penyusunnya berupa Amphibol, Augite, Chlorite, Garnet, Feldspar, Kuarsa, dan
Mika.
Deskripsi
Mineralogi :
- Amphibole, berwarna hitam dengan kilap
kaca, berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Ketembusan cahaya mineral
ini transparent to translucent dengan kelimpahan sangat melimpah.
- Augite, dengan warna coklat atau
hijau, memiliki kilap kaca dan damar. Kekerasan mineral ini 5.5-6 skala mohs.
Ketembusan cahaya translucent to opaque. Kelimpahan mineral ini cukup melimpah.
- Chlorite, dengan warna hijau dan kilap
mutiara. Memiliki kekerasan 2.5 skala mohs, pecahan uneven. Ketembusan
cahayanya translucent. Kelimpahan Mineral ini cukup melimpah.
- Garnet, dengan berbagai macam warna
dan ada juga yang colourless. Memiliki kilap kaca, kekerasannya 6.5-7.5 skala
mohs. Ketembusan cahayanya transparent to translucent, berbentuk kristalin dan
berstruktur granular atau juga prismatic. Kelimpahan mineral ini sedikit
melimpah.
- Feldspar dengan warna putih sampai
abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral
ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan
uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini
sedikit melimpah.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless,
ketembusan cahayanya transparent. Mineral ini memiliki kekerasan 7 skala mohs,
berbentuk kristalin, berstruktur prismatic atau granular. Pecahan choncoidal.
Kelimpahan mineral Kuarsa ini sedikit melimpah
- Biotit, merupakan mineral dengan warna
hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan
bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah.
Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
Genesa Batuan :
Amphibolite adalah batuan hasil dari
metamorfisme kontak dari gabro, diabase, peridotite, dan dapat juga dari
dolerite