Senin, 24 September 2012

mineral dalam batuan



ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN

ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN

Mineral merupakan benda padat dan homogen yang ditemukan secara alami, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu, biasanya ditemukan dalam bentuk kristalin, dan merupakan zat anorganik. Keterdapatan mineral di bumi ini biasanya berasosiasi dalam batuan walaapun ada beberapa mineral yang ditemukan dalam wujud mineral itu sendiri dan tidak berasosiasi dengan mineral lainnya dalam suatu batuan.
                Berikut ini adalah beberapa contoh batuan beserta mineral-mineral yang berasosiasi di dalamnya:
1. Granit
Granit merupakan batuan beku asam dengan warna putih, merah muda hingga berwarna abu-abu, bertekstrur fanerik faneroporfiritik dan berstruktur masif. Komposisi mineral dalam batuan ini antara lain Kuarsa, Ortoklas, Plagioklas, terkadang juga terdapat Hornblenda, Biotit dan Muskovit.
Deskripsi mineralogi :
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless, memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan sangat melimpah. Mineral ini merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat felsic pada suhu 600°C
- Ortoklas, dengan warna merah daging, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan kurang lebih 6 skala mohs, pecahan uneven, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dengan ketembusan cahaya transparent to translucent. Kelimpahan mineral ini dalam Granit bisa dikatakan melimpah hingga sangat melimpah.
- Plagioklas, dengan warna putih hingga abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dengan pecahan uneven. Mineral ini meiliki ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan melimpah pada Granit ini.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral ini pada Granit cukup melimpah.
- Biotit, merupakan mineral dengan warna hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah. Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini pada Granit sedikit melimpah.
- Muskovit, dengan warna putih kemerah-merahan atau kecoklat-coklatan dengan kilap kaca, berstruktur lamellar, ketembusan cahaya transparent. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.

Genesa Batuan :
Granit merupakan batuan beku intrusif hasil dari pembekuan magma yang bersifat felsic. Oleh karena itu, mineral-mineral yang terdapat pada batuan ini didominasi mineral-mineral yang memang bersifat asam seperti Kuarsa, Orthoklas, dan Plagioklas.
Manfaat Batuan : Granit banyak digunakan sebagai ornamen-ornamen dan sebagai lantai rumah. Selain itu juga digunakan dalam bangunan.
2. Peridotite
Peridotite merupakan batuan beku ultrabasa dengan warna gelap atau hitam dengan tekstur faneritic. Mineral yang hadir dalam Peridotite ini didominasi oleh olivin dan piroksen dan sedikit hornblenda serta biotite

Deskripsi Mineralogi :
- Olivin, dengan warna hijau kekuning-kuningan. Memiliki kilap kaca hingga mutiara. Berstruktur granular. Ketembusan Cahaya translucent. Kelimpahan dalam Peridotite sangat melimpah.
- Piroksen, dengan warana hijau kehitam-hitaman, memiliki kilap kaca. Kekerasan 5-6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular. Ketembusan cahaya translucentKelimpahan mineral ini melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan kilap kaca, memiliki kekerasan 5-6 skala mohs berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Ketembusan cahaya translucent. Kelimpahannya sedikit melimpah.
- Biotite, dengan warna hitam dan kilap mutiara, kekeransan 2-3 skala mohs, ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.

Genesa Batuan :
Peridotite merupakan batuan beku intrusif ultra basa dengan mineral-mineral mafic sebagai mineral pembentuknya sebagai hasil dari pembekuan magma pada suhu tinggi di bawah permukaan bumi, yaitu olovin dan piroksen.
3. Syenite
Syenite merupakan batuan beku dengan mineral dominan sebagai mineral penyusunnya yaitu mineral-mineral cerah seperti Orthoklas dan juga terdapat Hornblenda, Biotit, serta Plagioklas dengan jumlah yang sedikit.

Deskripsi Mineralogi :
- Orthoklas, dengan warna abu-abu hingga merah daging, dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekeraasan 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan bertekstur granular dengan pecahan uneven dan ketambusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan kilap kaca. Berbentuk kristalin dan berstruktur prismatic. Kekerasan 5-6 skala mohs. Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Biotit, dengan warna hitam dan kiilap mutiara. Berbentuk kristalin dan berstruktur foloasi dan lebih tabular daripada Hornblenda. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3. Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral Biotite ini sedikit melimpah.
- Plagioklas, dengan warna putih hingga abu-abu. Memiliki kilap mutiara, kekerasan 6 skala mohs. Berbentuk kristalin, berstruktur granular dan prismatic. Ketembusan cahaya mineral ini translucent. Kelimpahannya sedikit melimpah.
Genesa Batuan :
            Syenite bukan merupakan batuan yang umum dijumpai. Syenite merupakan batuan beku asam intrusif yang terbentuk dari pembekuan magma yang bersifat asam dan terbentuk dari intrusi independen atau pada batas Granit yang besar dimana kuarsa sudah menjadi jarang.
4. Aplite
Aplite merupakan batuan beku asam dengan warna putih, kuning, abu-abu atau terkadang juga coklat. Mineral-mineral yang dominan pada Aplite adalah feldspar dan kuarsa, dan sedikit muskovit. Terkadang terdapat juga biotite, hornblenda dan tourmaline dengan jumlah yang sangat sedikit.



Deskripsi Mineralogi :
- Feldspar dengan warna putih sampai abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless, ketembusan cahayanya transparent. Mineral ini memiliki kekerasan 7 skala mohs, berbentuk kristalin, berstruktur prismatic atau granular. Pecahan choncoidal. Kelimpahan mineral Kuarsa ini sangat melimpah.
- Muscovite, dengan warna coklat kemerah-merahan dan kilap kaca. Ketembusan cahayanya transparent, berstruktur lamellar dengan pecahan uneven. Kelimpahannya sedikit melimpah.
- Biotite, dengan warna hitam dan kilap mutiara. Kekerasan mineral ini 2-3 skala mohs. Ketembusan cahayanya translucent, berbentuk kristalin dan berstruktur tabular. Kelimpahan mineral ini sedikit mellimpah dalam Aplite.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan kilap kaca. Ketembusan cahayanya translucent. Kekerasan 5-6 skala mohs, berstruktur foliasi dengan adanya striasi atau goresan yang relatif sejajar yang jelas pada batang kristal. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Tourmaline, berwarna hijau, merah atau colourless dengan kilap kaca. Memiliki kekerasan 6-7.5 skala mohs. Belahan 2 arah, berbentuk kristalin dan berstruktur prismatic. Ketembusan cahayanya transparent to translucent. Kelimpahan mineral ini sangat sedikit melimpah.

Genesa Batuan :
      Aplite merupakan batuan beku intrusif yang terbentuk dari pembekuan magma yang bersifat asam. Aplite sebenarnya masih 1 kelompok dengan granite. Namun Aplite merupakan bagian dari magma sisa dari pembentukan Granite yang kemudian mineral-mineral feldspar dan kuarsa mengisi bagian-bagian yang kosong
5. Lherzolite
Lherzolite merupakan batuan beku ultra basa dengan warna hijau yang didominasi oleh mineral-mineral olivine dan pyroxene sebagai mineral pembentuknya. Selain itu terdapat juga chrome, alumunium, spinel dan garnet dalam jumlah yang sedikit.

Deskripsi Mineralogi :
- Olivin, dengan warna hijau kekuning-kuningan. Memiliki kilap kaca hingga mutiara. Berstruktur granular. Ketembusan Cahaya translucent. Kelimpahan dalam Peridotite sangat melimpah.
- Piroksen, dengan warana hijau kehitam-hitaman, memiliki kilap kaca. Kekerasan 5-6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular. Ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Chrome, berwarna hitam dengan kilap submetallic. Kekerasannya 5.5 skala mohs. Ketembusan cahayanya opaque dengan pecahan even dan sifat kemagnetannta paramagnetik. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Spinel dengan warna putih, abu-abu, colourless atau kuning dan kilap kaca. Kekerasan mineral ini 7-8 skala mohs. Pecahan uneven atau choncoidal. Ketembusan cahaya mineral ini transparent to translucent. Kelimpahannya sedikit melimpah.
- Garnet, dengan berbagai macam warna dan ada juga yang colourless. Memiliki kilap kaca, kekerasannya 6.5-7.5 skala mohs. Ketembusan cahayanya transparent to translucent, berbentuk kristalin dan berstruktur granular atau juga prismatic. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.

Genesa Batuan :
      Lherzolite terbentuk dari pembekuan magma ultrabasa sampai basa dengan suhu yang sangat tinggi dan umumnya pembekuan magma yang bersifat ultrabasa tersebut terjadi jauh di bawah permukaan bumi. Oleh karena itu, mineral pembentuk Lherzolite ini terdiri dari mineral-mineral yang bersifat basa
6. Kimberlite
Kimberlite merupakan batuan beku ultra basa berwarna hijau tua hingga hitam dan bertesktur porfiritik. Mineral-mineral yang terdapat pada Kimberlite adalah olivine,pyroxene dan mika biotite.

Deskripsi Mineralogi :
- Olivin, dengan warna hijau kekuning-kuningan. Memiliki kilap kaca hingga mutiara. Berstruktur granular. Ketembusan Cahaya translucent. Kelimpahan dalam Peridotite sangat melimpah.
- Piroksen, dengan warana hijau kehitam-hitaman, memiliki kilap kaca. Kekerasan 5-6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular. Ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral ini melimpah.
- Biotite, dengan warna hitam dan kilap mutiara, kekeransan 2-3 skala mohs, ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini cukup melimpah.

Genesa Batuan :
Kimberlite sebenarnya merupakan batuan beku ultrabasa intrusif yang terbentuk dari pembekuan magma bersifat ultra basa pada suhu tinggi. Kimberlite sendiri biasanya hadir dalam bentuk sill, dike, atau stock kecil. Kimberlite tidak berbeda jauh dengan Peridotite, perbedaaannya hanya jumlah mika yang terdapat pada Kimberlite sedikit labih banyak.
7. Granodiorite
Granodiorite merupakan batuan beku intermediete dengan tekstrur faneritik. Mineral-mineral yang hadir dalam batuan ini adalah Plagioklas, Kuarsa, Orthoklas, Biotite, dan Hornblenda.

Deskripsi mineralogi :
- Plagioklas, dengan warna putih hingga abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dengan pecahan uneven. Mineral ini meiliki ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan melimpah pada Granodiorite ini.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless, memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan melimpah. Mineral ini merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat felsic pada suhu 600°C
- Ortoklas, dengan warna merah daging, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan kurang lebih 6 skala mohs, pecahan uneven, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dengan ketembusan cahaya transparent to translucent. Kelimpahan mineral ini dalam Granit bisa dikatakan melimpah cukup melimpah.
- Biotit, merupakan mineral dengan warna hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah. Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.

Genesa Batuan :
Granodiorite merupakan batuan beku plutonik, yang terbentuk dari sebuah intrusi magma yang kaya silika dan mendingin pada batholit di bawah permukaan bumi. Granodiorite dapat terekspos pada permukaan setelah pengangkatan dan erosi.
8. Andesit
Andesit merupakan batuan beku intrusif intermediete berwarna abu-abu gelap dengan tekstur afanitik. Mineral pembentuk abtuan ini yang dominan adalah Plagioklas, Kuarsa,, dan Hornblenda.

Deskripsi Mineralogi :
- Plagioklas, dengan warna putih hingga abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs. Mineral ini meiliki ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan melimpah.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless, memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya transparent dengan kelimpahan cukup melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral ini sedikit cukup melimpah.

Genesa Batuan :
Andesite terbentuk dari proses pembekuan magma andesitik yang memiliki komposisi berupa mineral-mineral asam-basa sehingga batuan ini bersifat intermediet
9. Trachyte
Trachyte merupakan batuan beku yang berwarna cerah dengan tekstur porfiritik. Mineral-mineral pembentuk batuan ini didominasi oleh feldsapr plagioklas lalu sedikit hornblenda dan biotite dengan tidak adanya kuarsa atau jika ada dengan jumlah yang sangat sedikit.
Deskripsi mineralogi :
- Feldspar dengan warna putih sampai abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan kilap kaca. Ketembusan cahayanya translucent. Kekerasan 5-6 skala mohs, berstruktur foliasi dengan adanya striasi atau goresan yang relatif sejajar yang jelas pada batang kristal. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Biotite, dengan warna hitam dan kilap mutiara. Kekerasan mineral ini 2-3 skala mohs. Ketembusan cahayanya translucent, berbentuk kristalin dan berstruktur tabular. Kelimpahan mineral ini sedikit mellimpah.

Genesa Batuan :
Trachyte merupakan hasil pembekuan magma sisa yang tidak dapat membentuk syenite.
10. Batupasir Kuarsa
Batupasir kuarsa merupakan batuan sedimen klastik yang biasanya berstruktur laminasi. Mineral dominan dalam batuan ini adalah Kuarsa dan feldspar.

Deskripsi mineralogi :
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless, ketembusan cahayanya transparent. Mineral ini memiliki kekerasan 7 skala mohs, berbentuk kristalin, berstruktur prismatic atau granular. Pecahan choncoidal. Kelimpahan mineral Kuarsa ini sangat melimpah.
- Feldspar dengan warna putih sampai abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.

Genesa Batuan :
Batupasir kuarsa terbentuk dari mineral-mineral daru batuan yang sudah lapuk dan kemudian tertransportasi (kebanyakan oleh air) lalu tersedimentasi dan tersementasi dan kemudian terlithifikasi menjadi batupasir kuarsa.
11. Batu Pasir Kuarsa Glaukonitan
            Batuan ini merupakan batuan sedimen klastik dengan mineral glaukonit sebagai mineral aksesorinya. Batuan ini umumnya berwarna kuning kehijau-hijauan. Warna hijau didominasi oleh mineral glaukonit. Mineral-mineral dominan dalam batuan ini antara lain kuarsa, feldspar, dan glaukonit itu sendiri.
- Kuarsa dalam batuan ini memiliki kelimpahan yang paling banyak dibandingkan mineral lain yang terdapat dalam batuan ini, berwarna putih atau tak berwarna dengan ukuran butir 1/16-2mm, transparent, kekerasan 7 skala mohs, memiliki kilap kaca dan berstruktur granular. Kelimpahannya sangat melimpah.
- Feldspar dengan warna putih sampai abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini melimpah.
- Glauconite, dengan warna hijau dan memiliki kilap tanah. Ketembusan cahaya mineralnya translucent to opaque. Kelimpahan mineral ini melimpah

Genesa :
Batupasir kuarsa glaukonitan adalah suatu batuan sedimen klastik dengan partikel penyusunya kebanyakan berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh air dan kemudian berasosiasi dengan glauconite sehingga membentuk batuan ini.
12. Graywacke
Graywacke merupakan batuan sedimen klastik berwarna abu-abu atau coklat yang terdiri dari Kuarsa, Feldspar, dan mineral lempung sebagai mineral penyusunnya.

Deskripsi mineralogi :
- Kuarsa dalam batuan ini memiliki kelimpahan yang paling banyak dibandingkan mineral lain yang terdapat dalam batuan ini, berwarna putih atau tak berwarna dengan ukuran butir 1/16-2mm, transparent, kekerasan 7 skala mohs, memiliki kilap kaca dan berstruktur granular. Kelimpahannya sangat melimpah.
- Feldspar dengan warna putih sampai abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini melimpah.
- Mineral lempung, dengan kelimpahan cukup melimpah

Genesa Batuan :
Graywacke terbentuk akibat sedimentasi oleh arus yang sangat kencang sehingga material pasir dan lempungan terendapakan bersamaan. Greywacke umumnya terdapat di bawah laut (landas kontinen), pada lembah dengan alur-alur sungai yang curam, serta bagian laut dalam yang mengalami pengangkatan ke permukaan.
13. Arkose
            Arkose adalah jenis batupasir dengan jumlah butiran feldspar >25&. Arkose butirnya tidak saling mengunci, butirannya membulat dan dipisahkan dengan material semen dengan butiran yang halus. Batuan ini umumnya berwarna merah daging dan bertekstur klastik dengan struktur masif dengan ukuran butir sebesar 1/16-2mm.

Mineral-mineral dalam Arkose antara lain:
- Mineral Orthoklas, berwarna merah daging dengan ukuran pasir.Memilki kilap mutiara, translucent, dengan kelimpahan sangat melimpah
- Mineral kuarsa dengan kilap kaca, tak berwarna dengan ketembusan cahaya transparent dengan ukuran 1/16-2mm. Kelimpahan mineral ini dalam Arkose cukup melimpah

Genesa Batuan :
Arkose merupakan batuan sedimen hasil dari lithifikasi material-material sedimen yang tertranspportasi tidak jauh dari batuan induknya, biasanya granit. Hal ini ditandai dengan butiran-butirannya yang masih agak runcing.
14. Batugamping Kristalin
Batugamping kristalin merupakan batuan sedimen bertekstur non klastik berwarna putih keabu-abuan dengan mineral utama yang menyusun batuan ini adalah kalsit.
Deskripsi mineralogi :
- Kalsit, dengan warna putih dan kilap tanah, ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.

Genesa Batuan :
Batugamping kristalin merupakan batugamping dengan kalsium karbonatannnya yang mengalami pengkristalan menjadi kalsit. Umumnya karena aktivitas air yang melewati permukaan dan pori-pori kecil pada batuan. Pada saat itu, air melarutkan kalsit dan mengendapkannya pada bentuk kristal lalu mengalami litifikasi sehingga membentuk batuan ini.

15. Sekis Mika
Sekis mika adalah batuan metamorf berwarna abu-abu kecoklatan dengan tekstur lepidoblastik dan struktur schistossic. Mineral-mineral dalam batuan ini adalah mika muscovite, biotit, kuarsa, dan feldspar, hornblenda serta garnet dengan jumlah yang sedikit.

Deskripsi Mineralogi :
- Muskovit, dengan warna putih kemerah-merahan atau kecoklat-coklatan dengan kilap kaca, berstruktur lamellar, ketembusan cahaya transparent. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Biotit, merupakan mineral dengan warna hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah. Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini pada sangat melimpah.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless, memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan sangat melimpah.
- Plagioklas, dengan warna putih hingga abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dengan pecahan uneven. Mineral ini meiliki ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan cukup melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral cukup melimpah.
- Garnet, dengan berbagai macam warna dan ada juga yang colourless. Memiliki kilap kaca, kekerasannya 6.5-7.5 skala mohs. Ketembusan cahayanya transparent to translucent, berbentuk kristalin dan berstruktur granular atau juga prismatic. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.

Genesa Batuan :
Sekis mika merupakan batuan metamodr hasil dari metamorfosa regional. Kesejajaran minerral-mineral ini juga diakubatkan oleh metamorfosa regional tersebut. Kehadiran garnet sebagai mineral aksesori pada batuan metamorf sebagai mineral baru yang terbentuk dalam proses metamorfisme juga menjadi pencirinya.
16. Gneiis Hornblenda
Gneiss Hornblenda merupakan batuan metamorf berwarna hitam kecoklat-coklatan dan keperak-perakan, berstruktur gneissic dengan mineral penyusunnya berupa Kuarsa, Feldspar, Mika dan Hornblenda.

Deskripsi Mineralogi :
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless, memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan sangat melimpah.
- Plagioklas, dengan warna putih hingga abu-abu, memiliki kilap kaca hingga mutiara. Kekerasan 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dengan pecahan uneven. Mineral ini meiliki ketembusan cahaya translucet dengan kelimpahan cukup melimpah
- Muskovit, dengan warna putih kemerah-merahan atau kecoklat-coklatan dengan kilap kaca, berstruktur lamellar, ketembusan cahaya transparent. Kelimpahan mineral ini cukup melimpah.
- Biotit, merupakan mineral dengan warna hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah. Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini pada cukup melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan memiliki kilap kaca. Berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Kekerasan mineral ini 5-6 skala mohs dengan ketembusan cahaya translucent. Kelimpahan mineral cukup melimpah.

Genesa Batuan :
Gneiis merupakan batuan yang berada pada tingkatan metamorfosa yang tinggi dari metamorfosa regional diantara semua batuan preformed. Mineral membentuk kesejajaran sebagai hasil dari tekanan dan suhu yang tinggi.
17. Kuarsit
Kuarsit merupakan batuan metamorf non foliasi berwarna putih dengan mineral penyusunnya berupa Kuarsa.

Deskripsi Mineralogi :
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless, memiliki kekerasan 7 skala mohs. Mineral ini hadir dengan ketembusan cahaya transparent, memiliki pecahan choncoidal, sifat dalamnya brittle dan berbentuk kristalin serta berstruktur prismatic dengan kelimpahan sangat melimpah.

Genesa Batuan :
Kuarsit merupakan batuan metamorf hasil dari metamorfosa kontak dan regional dari batupasir kuarsa. Beberapa Kuarsit terbentuk saat air mengendapkan kuarsa di sekeliling batupasir lalu mengalami metamorfisme.
18. Serpentinit
Serpentinit adalah batuan metamorf non foliasa berwarna hijau dimana mineral penyusunnya didominasi oleh serpentin. Selain itu terdapat juga Hornblenda, Olivene dan Pyroxene dalam jumlah sedikit.

Deskripsi Mineralogi :
- Serpentin, berwarna hijau dengan kilap mutiara atau sutra, berstruktur fibrous atau berserat. Ketembusan cahaya mineral ini translucent to opaque. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Hornblenda, dengan warna hitam dan kilap kaca. Ketembusan cahayanya translucent. Kekerasan 5-6 skala mohs, berstruktur foliasi dengan adanya striasi atau goresan yang relatif sejajar yang jelas pada batang kristal. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Olivin, dengan warna hijau kekuning-kuningan. Memiliki kilap kaca hingga mutiara. Berstruktur granular. Ketembusan Cahaya translucent. Kelimpahan dalam Peridotite sedikit melimpah
- Piroksen, dengan warana hijau kehitam-hitaman, memiliki kilap kaca. Kekerasan 5-6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular. Ketembusan cahaya translucentKelimpahan mineral ini sedikit melimpah.

Genesa Batuan :
Serpentinit merupakan batuan metamorf hasil dari metamorfisme kontak.
19. Eklogit
Eklogit merupakan batuan metamorf berwarna hijau gelap dengan mineral penyusun yang didominasi oleh Serpentin dan Garnet.

Deskripsi Mineralogi :
- Serpentin, berwarna hijau dengan kilap mutiara atau sutra, berstruktur fibrous atau berserat. Ketembusan cahaya mineral ini translucent to opaque. Kelimpahan mineral ini sangat melimpah.
- Garnet, dengan berbagai macam warna dan ada juga yang colourless. Memiliki kilap kaca, kekerasannya 6.5-7.5 skala mohs. Ketembusan cahayanya transparent to translucent, berbentuk kristalin dan berstruktur granular atau juga prismatic. Kelimpahan mineral ini melimpah.

Genesa Batuan :
Eklogit merupakan batuan metamorf non foliasi hasil dari metamorfisme dari batuan beku basa. Beberapa Eklogit juga dapat terbentuk dari magma yang mengkristal di antara mantel atau kerak benua bagian atas.
20. Amphibolit
Amphibolit merupakan batuan metamorf foliasi berwarna hijau gelap dengan mineral penyusunnya berupa Amphibol, Augite, Chlorite, Garnet, Feldspar, Kuarsa, dan Mika.

Deskripsi Mineralogi :
- Amphibole, berwarna hitam dengan kilap kaca, berbentuk kristalin dengan struktur prismatic. Ketembusan cahaya mineral ini transparent to translucent dengan kelimpahan sangat melimpah.
- Augite, dengan warna coklat atau hijau, memiliki kilap kaca dan damar. Kekerasan mineral ini 5.5-6 skala mohs. Ketembusan cahaya translucent to opaque. Kelimpahan mineral ini cukup melimpah.
- Chlorite, dengan warna hijau dan kilap mutiara. Memiliki kekerasan 2.5 skala mohs, pecahan uneven. Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan Mineral ini cukup melimpah.
- Garnet, dengan berbagai macam warna dan ada juga yang colourless. Memiliki kilap kaca, kekerasannya 6.5-7.5 skala mohs. Ketembusan cahayanya transparent to translucent, berbentuk kristalin dan berstruktur granular atau juga prismatic. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Feldspar dengan warna putih sampai abu-abu dengan kilap mutiara, ketembusan cahaya tramslucent. Kekerasan mineral ini 6 skala mohs, berbentuk kristalin dan berstruktur granular dan pecahan uneven. Memiliki sifat dalam brittle dan belahan 2 arah. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.
- Kuarsa, dengan kilap kaca, colourless, ketembusan cahayanya transparent. Mineral ini memiliki kekerasan 7 skala mohs, berbentuk kristalin, berstruktur prismatic atau granular. Pecahan choncoidal. Kelimpahan mineral Kuarsa ini sedikit melimpah
- Biotit, merupakan mineral dengan warna hitam dan kilap mutiara. Mineral ini memiliki kekerasan 2-3 skala mohs dengan bentuk kristalin dan berstruktur foliasi karena memiliki belahan 1 arah. Ketembusan cahayanya translucent. Kelimpahan mineral ini sedikit melimpah.

Genesa Batuan :
Amphibolite adalah batuan hasil dari metamorfisme kontak dari gabro, diabase, peridotite, dan dapat juga dari dolerite